Menurutpenelitian jenis ini mengandung protein sebesar 58% dan lemak sejumlah 13%. Diyakini kandungan cacing darah mampu mempercepat perkembangan ikan dan mempercantik warna pada tubuh ikan "khususnya ikan hias". Cara Beternak Cacing Sutra / Darah
BeliWadah cacing sutra, cacing darah, cacing beku & kutu air beku di Buana_Guppy_Farm. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. jas hujan ponco tali sepatu kaos anak
BeliTEMPAT CACING SUTRA CACING DARAH PAKAN IKAN HIAS CUPANG IKAN KONSUMSI di Smooth Petsore. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. ursa nano sofa bed karpet bulu batik pria
Cacingsutra ialah cacing yang termasuk dalam kelas Oligochaeta dengan ukuran 2-4 cm dan dihidup di perairan jernih. Cacing sutra atau yang biasa disebut cacing rambut mengandung protein sebanyak 57-60 persen dan lemak antara 13-20 persen. Kandungan nilai gizi pada cacing sutra cukup tinggi sehingga banyak dicari orang.
KemanaCacing darah dan Cacing Sutera itu? Selamat Pagi Para Pencari Cacing darah, Cacing Sutera dan Cacing beku ! Akhir-akhir ini semua orang yang
Perbedaanlainnya adalah postur tubuh, cacing darah memiliki ukuran pendek beruas dengan warna tubuh merah menyala, sedangkan cacing sutra bentuknya seperti helaian rambut berwarna merah lebih muda dan hidup dalam koloni atau gerombol.
BeliTempat Untuk Sutra Cacing Darah Cacing Wadah Tempat Makan Sutra Ikan C di AlatRumh Tangga. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan Promo Tokopedia Care. Kategori. Masuk Daftar. meja kayu tempered glass iphone 11 new
Cacingdarah mempunyai ukuran tubuh yang lebih pendek, badannya beruas-ruas, serta warnanya yang lebih merah mencolok daripada cacing sutra. Kandungan protein cacing darah sekitar 63 %. Cacing ini sering kita temui bersama ketika membeli cacing sutra di toko pakan ikan.
BeliProduk Wadah Pakan Cacing Sutra Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. Download app BukaBantuan. Kategori. Produk virtual. Daftar. Login. Home. wadah pakan cacing sutra. Hasil pencarian "Wadah Pakan Cacing Sutra" 20 barang. CORONG WADAH CACING SUTRA
Cacingsutera atau cacing darah ini kebanyakan diperoleh dari sumber alam yaitu dengan memanen dari sungai atau parit. Hal ini tentu saja tidak dapat mengimbangi perkembangan kebutuhan para breeder ikan akan pakan alami tersebut. Dewasa ini permintaan ikan baik hias maupun produksi semakin melejit.
k33dyxR. Untuk kalian yang ingin atau tertarik untuk membudidayakan cacing darah, maka pasti perlu ulasan mengenai cara ternak cacing darah. Cara ternak cacing darah atau dalam bahasa latinnya yaitu Larva Chinoromus sp dan juga biasa disebut dengan bloodworm merupakan salah satu jenis pakan hidup yang diberikan untuk ikan hias dan tentunya cacing darah ini salah satu pakan favorit untuk ikan cupang dan juga guppy. Cara budidaya cacing darah ini menjadi pakan favorit dikarenakan memiliki kandungan protein yang dan juga cacing darah ini sangat efektif untuk menujang pertumbuhan pada ikan. Cek juga cara budidaya cacing sutra Cara budidaya cacing darah ini tidak 100% cacing sutra, sebab cacing darah ini berasal dari larva serangga ordo diptera atau nyamuk chironomus. Nyamuk chironomus yaitu nyamuk penghisap madu bunga atu nectar serta bukan penghisap darah. Jenis nyamuk chironomus tersebut tidak menggigit untuk menghisap darah seperti nyamuk lainnya. Oleh karena itu, keduanya sangat berbeda meski sekilas secara penampakan sama. Cacing darah ini bisa di budidayakan menjadi stok pakan ikan hias atau bisa untuk tujuan bisnis. Berikut cara ternak atau cara budidaya cacing darah Cara ternak cacing darah Cara membudidayakan cacing darah tidaklah terlalu sulit, namun bagi kalian yang masih pemula atau baru berkeinginan untuk ternak cacing darah sebaiknya membaca tata cara ternak cacing darah sebagai berikut 1 Pembibitan cacing darah Pada tahap awal budidaya cacing darah adalah pembibitan cacing darah. Di tahap awal ini kalian dapat memperoleh bibit cacing darah dengan cukup mudah yaitu dengan membelinya di pasar atau toko penjualan bibit atau juga bisa di dapatkan dengan membelinya pada toko online. Sudah pasti banyak yang menjual bibit cacing darah dikarenakan budidaya cacing darah ini sudah cukup banyak yang telah melakukannya. Sebenarnya kalian bisa mendapatkan bibit cacing dengan mudah ditemukan pada daerah persawahan. Namun, kualitas bibit cacing darah yang di dapatkan tentunya akan bervariasi. Namun jika kalian ingin mendapatkan hasil ternak atau budidaya yang maksimal tentu saja kalian membutuhkan bibit yang berkualitas baik dan juga bagus. Dan dibawah ini merupakan kriteria bibit cacing darah yang berkualitas yaitu sebagai berikut Bibit cacing darah yang berkualitas mempunyai daya tahan hidup yang tinggiBiasanya bibit cacing darah yang berkualitas akan bergerombol di dasar permukaan air seperti rambut yang darah aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimalPisahkan antara cacing dengan bagian ari cacing setelah itu pindahkan pada wadah yang telah diisi air bersihPada proses ini disebut juga dengan proses karantina karena hal ini dilakukan supaya menghindarkan cacing darah agar tidak terkontaminasi dengan bakteriDalam proses karantina tersebut dapat memakan waktu 2 hingga 3 hari, selama dalam proses karantina tersebut sebaiknya air yang ada pada wadah, selalu isi wadah dengan air beraliran air pada wadah tadi selalu mengalir agar dapat menyuplai kadar oksigen yang kadar oksigen pada wadah berkurang, maka kalian bisa tambahkan aerator ke dalam wadah tersebut. 2 Membuat Media Perkembangbiakan Tahap kedua pada cara budidaya cacing darah yaitu dengan membuat media perkembangbiakan. Pada tahap ini kalian dapat memilih salah satu jenis media yaitu menggunakan media air atau dengan menggunakan media lumpur. Menggunakan media air akan lebih mudah dibandingkan dengan media lumpur, sebab tentunya akan lebih mudah untuk mendapatkan media dengan air yang berkualitas bila dibandingkan dengan media lumpur. Berikut adalah tahapan tahapan dalam pembuatan media untuk perlembangbiakan cacing darah menggunakan media air yaitu sebagai berikut Pertama, siapkan nampan atau wadah yang berukuran besarKedua, gunakan air bersih yang mempunyai kualitas yang baikKemudian usahakan air yang berada dalam wadah maupun tempat yang dijadikan media perkembangbiakan cacing darah tersebut selalu dalam kondisi mengalir, hal tersebut dilakukan agar kalian tidak perlu melakukan pergantian air dalam wadah terus susunlah nampan dengan rapi supaya aliran air dapat mengalir dengan lancar serta tidak macetTerakhir letakkan saluran air di bagian atas rak serta lakukanlah hal yang sama pada bagian rak yang berada dibawahnya. 3 pemindahan bibit cacing ke dalam media Tahapan selanjutnya pada cara ternak cacing darah setelah media perkembangbiakan selesai adalah lakukan pemindahan bibit cacing ke dalam media. Pemindahan bibit haruslah dilakukan dengan begitu hati-hati, karena apabila dilakukan dengan cara sembarangan tentunya akan merusak kualitas bibit cacing darah tersebut. Selain itu, pada pemindahan bibit cacing darah mesti dilakukan dengan cara yang tepat supaya bibit tidak mati pada saat pemindahan tersebut. Tahap pemindahan bibit cacing darah bisa dilakukan dengan cara-cara dibawah ini Pertama siapkanlah sendok yang memiliki ukuran kecil yang akan digunakan sebagai alat untuk membantu proses pemindahan bibit cacing lakukanlah pemindahan bibit tersebut secara hati-hati agar bibit cacing darah tidak mengalami pada saat pemindahan bibit cacing darah diusahakan tidak langsung memegangnya dengan tangan, tetapi gunakan alat yang telah dipersiapkan tadi, karena bila kontak dengan tangan secara langsung bisa mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses budidaya cacing darah serta dapat menyebabkan bibit terkontaminasi sebab adanya perbedaan suhu tubuh yang lakukan pemindahan bibit cacing darah dengan cara yang cepat supaya bibit cacing darah tidak mengalami stres. 4 perawatan dan pemeliharaan cacing Dalam cara ternak cacing darah juga diperlukannya perawatan dan pemeliharaan cacing darah. Perawatn dan pemeliharaan cacing darah ini antara lain sebagai berikut Kondisi air Tahap pertama cara ternak cacing darah pada perawatan dan pemeliharaan yaitu memperhatikan kondisi air yang ada didalam media perkembangbiakan agar menjaga kondisi air agar tetap bersih supaya dapat menghasilkan kualitas panen yang baik. Dan pastikan aliran air selalu lancar dan tidak macet, karena air yang macet bisa mengurangi kadar oksigen pada media perkembangbiakan sehingga menimbukan masalah yang serius yang bisa menyebabkan bibit cacing tersebut mati. Pemberian pakan Agar cacing darah bertahan hidup tentu saja membutuhkan makanan untuk bisa melangsungkan kehidupan dan juga melakukan proses perkembangbiakan. Pemberian pakan tidak boleh sembarangan karena membutuhkan penanganan khusus sebagai sumber nutrisi untuk cacing darah. Dibawah ini merupakan jenis dan cara pemberian pakan yang baik Pemberian pakan bisa berupa pakan organik cacing darah yang telah difermentasikanTekstur pada pakan harus lembut, lembek serta mudah dihancurkanCacing darah bisa diberi pakan dengan menggunakan ampas tahu yang telah difermentasikanAmpas tahu ini selain mempunyai kandungan protein yang tinggi, ampas tahu juga mempunyai jamur yang disukai serta bermanfaat untuk tambahan nutrisi cacing darahTambahkan tepung ikan yang bisa didapat dengan mudah di pasarPada pemberian pakan ini dilakukan hingga cacing darah berusia 10 hingga 12 hari setelah pemindahan bibitSetelah cacing lewat dari usia tersebut, maka pakan bisa diganti dengan jenis pakan seperti sayuran serta kotoran ayam yang sudah difermentasikan 5 5 Pemanenan cacing darah Tahap terakhir pada cara teknak cacing darah yaitu pemanen. Tentu sudah pasti yang diharapkan yaitu panen cacing darah dengan kualitas yang banyak dan juga kualitas terbaik. Pemanenan cacing darah dilakukan dengan memindahkan koloni cacing sedikit ke wadah lain. Berikut tahapan pemanenan cacing darah Umur yang baik untuk ternak cacing darah yaitu 70-75 hari setelah pemindahan bibit cacingPemanenan ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi jumlah koloni yang terdapat dalam wadahMenyiapkan kain gelap yang mampu menutup seluruh permukaan wadahPastikan semua wadah tertutup dengan sempurnaApabila tidak mempunyai kain gelap, maka bisa diletakkan di ruangan gelap selama 5-6 jamKemudian pisahkan secara hati hati dan gunakanlah sendok atau jaring kecil untuk memanen cacing darahSimpanlah hasil panen tersebut dalam air bersih.
Pakan ternak ikan bukan hanya cacing sutra saja lho, melainkan juga ada cacing darah yang dapat dijadikan alternatif pakan ternak ikan. Dari hasil penelitian sejumlah pakar peternakan, ditemukan bahwa cacing darah juga jadi salah satu makanan yang bergizi untuk berbagai jenis ikan, terutama ikan hias. Cara budidaya cacing darah yang juga tergolong mudah, membuatnya sangat banyak ditemukan di berbagai pembibitan pakan ikan dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Perbedaan Cacing Darah dan Cacing Sutra Banyak orang yang keliru membedakan antara cacing sutra dan cacing darah, karena sepintas keduanya sangat mirip. Tapi sebenarnya kedua hewan ini punya perbedaan yang signifikan. Cacing darah termasuk ke dalam klasifikasi serangga, ia adalah larva yang ketika besar akan menjadi nyamuk yang makan sari bunga, sedangkan cacing sutra termasuk dalam golongan cacing dari keluarga Annelida. Perbedaan lainnya adalah postur tubuh, cacing darah memiliki ukuran pendek beruas dengan warna tubuh merah menyala, sedangkan cacing sutra bentuknya seperti helaian rambut berwarna merah lebih muda dan hidup dalam koloni atau gerombol. Kandungan protein pada cacing darah lebih sedikit yaitu hanya 62,5 persen sedangkan cacing sutra mencapai 75 persen dari total kandungan di dalam tubuhnya. Berikut adalah langkah-langkah budidaya cacing darah 1. Menyiapkan Bibit Cacing Darah Bibit merupakan bagian penting dalam sebuah proses budidaya, termasuk cacing darah. Untuk menghasilkan cacing darah dengan kualitas terbaik, dibutuhkan bibit yang juga berkualitas. Bagaimana kriterianya? Memiliki daya tahan tinggi dan hidup lebih lama dari bibit lainnya, hal ini bisa dilihat dari saat awal Anda mendapatkan bibit hingga proses persiapan bibit untuk dibudidayakan. Ketika gerakannya melemah, maka cacing tersebut masuk kategori tidak baik untuk dikembangkan. Berada di dasar air, berbentuk seperti rambut kusut namun bergerak. Pergerakan bibit yang baik adalah yang aktif dibandingkan yang lain. Cara untuk mempersiapkan bibit unggul yaitu Anda harus memisahkan bibit yang memenuhi kriteria di atas ke dalam baskom atau ember yang sudah diisi dengan air bersih. Proses pemisahan ini bisa juga disebut sebagai proses karantina, karena bibit unggul ini akan dipelihara selama tiga hari dengan pemberian makanan yang rutin. Selama proses karantina, air di dalam wadah harus terus mengalir dengan arus rendah, hal ini untuk menghilangkan bakteri, kuman, dan zat lainnya yang bisa saja membuat bibit terkontaminasi dan sakit saat akan dibudidayakan. Anda bisa menyetel pompa air untuk memastikan air mengalir dengan durasi sedang atau kecil. 2. Menyiapkan Media Budidaya Beda dengan pembudidayaan cacing sutra, cacing darah lebih baik dibudidayakan pada kolam atau kotak plastik berisi air mengalir bukan lumpur. Cara mempersiapkan medianya adalah Persiapkan wadah seperti kotak atau baskom yang ukurannya besar. Siapkan juga air bersih yang bisa mengalir lancar ke dalam kotak tersebut. Manfaatkan pompa air untuk mengalirkan air tanpa henti dengan kekuatan sedang. Makin banyak bibit yang akan dibudidayakan, maka makin banyak media kotak yang harus dipersiapkan. Untuk kelancaran proses pengembangan cacing darah dan aliran air media ini harus diletakkan secara berjejer, lalu letakkan pompa dan saluran air pada rak khusus yang terletak di bagian atas kotak budidaya. 3. Memindahkan Bibit Ketika media sudah dipastikan siap pakai, maka saatnya untuk memindahkan bibit dari area karantina pada media budidaya. Tapi Anda harus pastikan untuk memindahkan bibit dengan ekstra hati-hati, agar tidak mati atau terkontaminasi dengan bahan lain di luar media budidaya. Pastikan juga memindahkan bibit tidak menggunakan tangan, tapi jaring ikan atau sendok khusus. Lakukan pemindahan pada pagi atau sore hari, dengan proses yang cepat. Yaitu bawa media karantina ke dekat media budidaya, kemudian ambil bibit menggunakan alat saring atau sendok, kemudian langsung masukkan ke dalam kotak berisi air mengalir yang sudah disiapkan. Lakukan perlahan hingga semua cacing masuk ke dalam media dengan baik. 4. Pemeliharaan dan Perawatan Beberapa trik dalam masa pemeliharaan dan perawatan cacing darah harus Anda terapkan, agar cara budidaya cacing darah terealisasi dengan sempurna menghasilkan cacing layak jual. Apa saja triknya? Pertama adalah lakukan pemeriksaan kondisi media dua hari sekali, termasuk kandang yang sudah di buat cacing di dalam air. Jangan biarkan parasit atau hama apapun hidup pada area budidaya tersebut. Kedua adalah memastikan aliran air ke dalam kotak budidaya tidak macet karena akan berakibat pada macetnya distribusi oksigen di dalam air. Jika dibiarkan akan mengakibatkan cacing stres dan berujung pada kematian dan kegagalan budidaya. Tekanan air yang disemburkan jangan terlalu kencang, agar tidak merusak tubuh cacing darah. Ketiga yaitu memastikan suhu air dalam media budidaya tetap stabil pada suhu ruang. Anda wajib mengecek suhu secara berkala. Karena ketika suhu terlalu panas atau terlalu dingin, akan mengakibatkan cacing gampang stres. 5. Pemberian Pakan Jenis pakan yang diberikan disesuaikan dengan umur cacing dan jumlah cacing di dalam satu media budidaya. Pilihlah pakan yang berkualitas dan terbuat dari bahan organik, Anda bisa mendapatkannya dari toko penjualan pakan ternak cacing. Biasanya, penjual sudah mempersiapkan pakan organik yang sudah difermentasikan, jadi Anda tak perlu susah membuat pakan sendiri dengan proses yang panjang. Selain pakan organik, Anda juga bisa menambahkan tepung ikan yang bisa didapat di toko bahan makanan. Bisa juga ditambah dengan ampas tahu, karena pakan alami yang satu ini sudah terbukti punya kandungan tepat untuk tumbuh kembang cacing darah. Tapi, tetap pastikan tekstur dari pakan sudah sangat lembut dan mudah hancur, ini untuk memudahkan cacing dalam mencerna pakan tersebut. Pakan organik di atas bisa Anda berikan pada dua minggu pertama, setelah pemindahan benih dari media karantina ke media budidaya. Sedangkan untuk minggu berikutnya, pakan bisa diganti dengan campuran sari dan kotoran ayam yang sudah difermentasikan terlebih dahulu. Anda juga bisa mendapatkan pakan ini di toko yang menjual pakan ternak. 6. Pemanenan Cacing Darah Sebelum memanen cacing darah, Anda harus memerhatikan hal berikut Panen bisa dilakukan pagi hari atau pada sore hari. Pastikan usia cacing sudah maksimal 75 hari terhitung dari pemindahan benih dari wadah karantina ke media budidaya. Pastikan media ditutup dengan kain berwarna gelap, atau berada di ruangan gelap selama maksimal enam jam sebelum cacing dipanen. Ini adalah cara untuk membuat cacing naik ke permukaan air tanda siap dipanen. Pastikan memindahkan cacing yang sudah mengapung menggunakan sendok atau jaring ikan. Masukkan cacing hasil panen ke dalam wadah yang berisi air bersih Jangan terlalu lama menyimpan hasil panen, usahakan untuk langsung dijual pada konsumen agar kualitas cacing darah tidak menurun. Hal tersebut karena akan berimbas pada harga jual dari cacing tersebut. Setelah membaca panduan di atas, kini Anda telah mengetahui cara membudidayakan cacing darah secara sederhana. Manakah yang Anda pilih, membudidayakan cacing darah atau cacing sutra? Keduanya memang punya tempat khusus di hati para peternak ikan, karena terbukti membantu meningkatkan kualitas ternak, apalagi untuk kebutuhan bisnis. Yuk coba budidaya cacing sekarang, agar bisa mempraktikkan ilmu di atas dengan baik dan hasilnya bisa memuaskan diri juga kantong Anda!
Feedback Report17 ViewsMar 5, 2022Repost is prohibited without the creator's 0 Follower 292 Videos
This research aims to know the influence of the thickness of catfish culture waste on silk worm Tubifex sp. biomass. The research was conducted with culturing Tubifex sp. in different thickness media of the waste as treatments. The treatments consist of the waste 2, 4, 8 and 12 cm thickness of medium with 6 cm depth. The stock densities 150 g/m3 with average weight g. The parameter that analyzed is biomass and population of Tubifex sp.. Data analyzed by analysis of variance and posthoc test is Duncan’s Multiple Range Test. The result shows that diversification of medium thickness gives the real influence P on the silkworm population growth.... Benih cacing sutera sebanyak 150 g/m 3 kemudian ditebar ke media yang telah disiapkan. Pemeliharaan cacing sutera dilakukan setelah seminggu pemeliharaan dengan menambahkan media secukupnya dengan tujuan untuk memenuhi kndungan bahan organik untuk cacing sutera Suryadin et al., 2017. ...Ikan lele dumbo C. gariepinus merupakan salah satu ikan konsumsi air tawar yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Jenis ikan lele strain mutiara dan payton, sebagai hasil pemuliaan mulai dikembangkan produksi benihnya guna memenuhi konsumsi pasar. Peningkatan produksi benih ikan lele, baik strain mutiara maupun payton, dapat dilakukan dengan penggunaan jenis pakan alami berupa cacing sutera yang dikultur di media dari limbah pertanian sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi benih ikan lele dari strain mutiara dan payton dengan pemberian jenis pakan alami berupa cacing sutera yang dikultur menggunakan limbah pertanian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, rancangan acak lengkap RAL dengan 2 perlakuan 5 kali ulangan. Ikan uji yang digunakan yaitu induk lele dumbo strain mutiara rerata bobot betina kg dan bobot jantan kg dan strain payton rerata bobot betina kg dan bobot jantan kg. Perlakuan yang digunakan yaitu perlakuan A strain mutiara dan perlakuan B strain payton. Variabel data yang diukur meliputi data produksi benih diantaranya jumlah telur butir, HR % dan jumlah larva ekor. Data lain yaitu TKP, FCR, RGR dan SR. Kualitas air pada media pemeliharaan tergolong dalam kisaran yang layak untuk pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan produksi telur strain mutiara 94510± butir dan strain payton 93010± butir. Nilai HR strain mutiara dan strain payton Jumlah larva yang dihasilakn induk strain mutiara ekor dan strain payton ekor. Hasil TKP strain mutiara sebesar gr/ind dan payton Nilai FCR benih lele mutiara sebesar dan lele payton Nilai RGR benih lele mutira sebesar dan strain lele payton sebesar dan nilai SR benih lele mutiara dan benih lele payton sebesar worms are aquatic invertebrates, belonging to the class Oligochaeta and family Tubificidae, used as an important live food for fishes. The study was conducted to culture Tubificid worms under running water in order to develop a suitable culture media and an optimum duration of media inoculation for culturing Tubificid worms. The worms were cultured under two experiments in cemented culvert system 160×25×10 cm 3 for 90 days. In the first experiment the worms were cultured in three different media designated as treatment-I, treatment-II and treatment-III. The highest yield mg cm-2 was found at 70 th day of culture duration in the culture media containing a mixture of 35% mustard oil cake, 20% wheat bran, 25% cow-dung and 20% fine sand treatment-III. Only kg media ingredients valued BDT were needed to yield 1 kg worms. In the second experiment, the worms were cultured at three different intervals of media inoculation 6, 10 and 15 days interval designated as treatment-I, treatment-II and treatment-III respectively using the media found best in the first experiment. Inoculation of media at 10 days interval showed significantly P< higher production mg cm-2.Tiorinse Sinaga10E00167 Danau Toba merupakan danau terbesar di Asia Tenggara, berada di sebelah utara Pegunungan Bukit Barisan. Danau Toba terletak pada ketinggian 995 m di atas permukaan laut, dengan luas 1129,7 km2, panjang 87 km, dan kedalaman 455 m. Air dari danau ini dipergunakan untuk pertanian, air minum, pekan dan sebagai dermaga. Berkembangnya aktivitas masyarakat di sekitar danau dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang langsung ke danau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan Danau Toba Balige serta menentukan kualitas perairan Danau Toba berdasarkan sifat fisika-kimia biologi yang dimilikinya. Penelitian ini, telah dilakukan mulai bulan Desember 2008 . Februari 2009 sampel diambil dari 4 stasiun penelitian. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode Purposive Random Sampling. Sampel diambil dengan menggunakan Surber net dan Eckmann Grab kemudian diidentifikasi di Laboratorium PSDAL Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Medan. Dari hasil penelitian didapatkan makrozoobentos yang terdiri dari 5 kelas, 10 ordo, 17 famili dan 21 genus. Nilai kepadatan tertinggi didapatkan dari taksa Elimia sp sebesar 77,77 individu/m2 yang ditemukan pada stasiun II dan terendah dari taksa Haitia sp sebesar 1,23 individu/m2 yang ditemukan pada stasiun IV. Nilai Indeks Keanekaragaman H. makrozoobentos tertinggi didapati pada stasiun IV sebesar 2,08 dan terendah pada stasiun I sebesar 1,71. Dari hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa pH, DO, Kejenuhan Oksigen dan COD berkorelasi positif dengan keanekaragaman makrozoobentos sedangkan Substrat, Fosfat, Nitrat, BOD5 dan Suhu berkorelasi negatif. Lake Toba is the largest lake in Southeast Asia, lies in the Northern part of Barisan Mountain Range. The water surface of Lake Toba is 995 m above sea level and about 1129,7 Km2 wide, length 87 Km, and 455 m deep. The water of this lake is used not only for agriculture, drinking water, traditional market but also for quay wall. The people activities along this lake could influence its water quality, because the waste produced by those people activities is thrown to this river directly. The changes of those water qualities in the lake induce the change of macrozoobenthos community. For that reason, it is necessary to observe the Danau Toba water quality based on macrozoobenthos indicator. The aims of the research were to know the diversity of macrozoobenthic as bioindicator in Danau Toba and to determine the Danau Toba quality level in relation to physical-chemical and biologis of the lake. The research was carried out from December 2008 until February 2009 in Danau Toba Balige Toba Samosir. Sampel were collected from four stations by Purposive Random Sampling method. Surber net and Eckmann Grabb were used to taken the sampel. Samples were identified in Laboratory PSDAL, Department of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Sciences of North Sumatera University. The result showed that there five classes within ten ordo, 17 family and 21 genera of Macrozoobenthic were found. Elimia sp has the highest density index with 77,77 individu/m2 founded in second station, and Haitia sp in fourth station has the lowest density index with 1,23 individu/m2. The Highest Index Diversity H. was founded at the 4th station with 2,08 and the lowest value was founded at the 1st station with 1,71. According to the analysis of Pearson Correlation, pH, DO, Oxygen Saturation and COD has the positive correlated to the diversity of Macrozoobenthic, while Organic Substrat, Fosfat, Nitrat, BOD5 and Temperature has the negative correlated to the Diversity of Macrozoobenthic. Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus, Prof. Dr. Dwi Suryanto, biomassa cacing sutera Tubifex sp. pada media kombinasi pupuk kotoran ayam dan ampas tahu. Departemen Perikanan Fakultas PertanianM A AdlanAdlan, 2014. Pertumbuhan biomassa cacing sutera Tubifex sp. pada media kombinasi pupuk kotoran ayam dan ampas tahu. Departemen Perikanan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Pakan Untuk Ikan HiasY BachtiarBachtiar, Y. 2008. Menghasilkan Pakan Untuk Ikan Hias. Agromedia Pustaka. campuran limbah padat Sludge pabrik kertas dan kompos sebagai media budidaya cacing sutera Tubifex sp.B BintaryantoTaufikurohmahBintaryanto, & Taufikurohmah. 2013. Pemanfaatan campuran limbah padat Sludge pabrik kertas dan kompos sebagai media budidaya cacing sutera Tubifex sp.. UNESA J. of Chemistry Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan AirH EfendiEfendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Air. Kanisius. Cacing Sutera Cara Modern. Penebar SwadayaM EffendiEffendi, M. 2013. Beternak Cacing Sutera Cara Modern. Penebar Swadaya. Perikanan. Yayasan Pustaka NusatamaM I EffendieEffendie, 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. pemupukan harian dengan kotoran ayam terhadap pertumbuhan populasi dan biomassa cacing sutera Limnodrilus. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian BogorD FebriantiFebrianti, D. 2004. Pengaruh pemupukan harian dengan kotoran ayam terhadap pertumbuhan populasi dan biomassa cacing sutera Limnodrilus. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
perbedaan cacing darah dan cacing sutra